Petualangan 12 Jam: Dari Lembar, Lombok, Menyeberang ke Padang Bai, Bali

Motovlog

Pernahkah kamu merencanakan perjalanan dengan itinirerary yang matang, hanya untuk menemukan dirimu dalam petualangan yang tak terduga? Nah, itulah yang terjadi pada saya saat mencoba menyeberang dari Lembar, Lombok, ke Padang Bai, Bali, yang semestinya hanya memakan waktu beberapa jam, namun berakhir menjadi perjalanan 12 jam yang penuh dengan cerita menarik. Mari kita cerita lebih lanjut tentang petualangan ini.

Siang yang Cerah di Lembar, Lombok

Hari itu, saya bangun dengan semangat tinggi. Cuaca sangat cerah di Lembar, Lombok, dengan matahari yang bersinar terang di langit. Itu adalah hari yang sempurna untuk melakukan perjalanan singkat ke Bali, pulau tetangga yang terkenal dengan keindahan alamnya.

Saya telah merencanakan perjalanan ini dengan cermat. Rencana awal adalah berangkat siang dari Lembar agar sampai di Padang Bai, Bali, sebelum matahari terbenam. Itu adalah rencana yang baik karena perjalanan antara Lembar dan Padang Bai seharusnya hanya memakan waktu beberapa jam saja dengan kapal feri.

Antrian Panjang di Dermaga Padang Bai

 

12 Jam! Dari Lembar Lombok Menyeberang Ke Padang Bai Bali
Watch this video on YouTube.
Subscribe ke Youtube Fahmi Catperku.com ya!

 

My Instagram : instagram.com/catperku
My Youtube : youtube.com/@catperku

Namun, begitu saya tiba di Dermaga Padang Bai di Bali, saya segera menyadari bahwa rencana itu akan berubah. Saat itu, ada satu-satunya dermaga yang bisa digunakan untuk kapal feri yang akan menyeberangkan penumpang dan kendaraan dari Lombok ke Bali.

BACA JUGA :  Menggali Keindahan Bali Utara melalui Shortcut Singaraja Denpasar

Ketika saya tiba di dermaga, saya terkejut melihat antrian panjang kendaraan yang menunggu giliran untuk berlabuh. Kapal feri yang biasanya berangkat setelah selesai diisi dengan kendaraan dan penumpang, ternyata masih dalam proses pengisian. Antrian kendaraan telah mengerumuni dermaga, dan situasi ini tampaknya akan memakan waktu lama.

Keterbatasan Dermaga dan Antrian yang Tak Terduga

Setelah bertanya kepada petugas di sana, saya mendapat informasi bahwa antrian ini telah terjadi selama beberapa hari terakhir. Alasannya adalah karena adanya gangguan teknis pada salah satu dermaga kapal feri, yang membuat dermaga tersebut tidak dapat beroperasi. Akibatnya, semua kapal feri harus menggunakan dermaga yang sama, yang pada gilirannya menyebabkan antrian kendaraan yang panjang.

Awalnya, saya berharap situasi akan segera membaik dan antrian akan bergerak dengan cepat. Namun, jam demi jam berlalu, dan kapal feri di sekitar saya masih tertahan di tempat yang sama. Saya mulai merasa khawatir karena waktu terus berjalan, dan matahari perlahan-lahan tenggelam di cakrawala.

Menunggu dengan Sabar di Tengah Kegelapan

Saya tidak memiliki pilihan selain menunggu dengan sabar. Sementara menunggu, saya berbicara dengan beberapa penumpang lain yang juga terjebak dalam situasi yang sama. Beberapa dari mereka adalah wisatawan yang sedang liburan, sementara yang lain adalah orang-orang yang melakukan perjalanan bisnis.

Kami berbagi cerita perjalanan kami dan mencoba untuk menjaga semangat tetap tinggi meskipun situasinya tidak ideal. Beberapa dari kami memutuskan untuk memesan makanan dan minuman dari penjual yang berkeliling di sekitar dermaga untuk mengisi perut kami yang sudah lapar.

Ketika Malam Tiba di Padang Bai

Waktu terus berlalu, dan tanpa disadari, malam pun tiba. Saya melihat sekeliling dermaga yang mulai terang benderang dengan cahaya lampu-lampu. Itu adalah tanda bahwa malam telah tiba dan kami masih belum bergerak dari tempat kami.

BACA JUGA :  Antrian Truk Nyeberang Lewat Padang Bai Bali, Macet Parah Cuy!

Saya mulai merasa khawatir karena saya tidak memiliki penginapan di Padang Bai, dan saya berencana untuk menghabiskan malam di Bali. Namun, dengan situasi yang seperti ini, saya tidak yakin kapan kami akan tiba di sana. Selain itu, saya juga memiliki rencana untuk bertemu dengan teman di Bali, yang juga sudah menunggu kedatangan saya.

Situasi Darurat dan Rasa Ketidakpastian

Situasi ini semakin sulit ketika saya mulai mendengar kabar bahwa kapal feri yang mengalami gangguan teknis tidak akan dapat diperbaiki dengan cepat. Para penumpang yang telah menyeberang dari Lombok ke Bali sebelumnya memberi tahu kami bahwa mereka telah menunggu selama berjam-jam di atas kapal feri dan bahwa kondisi di dalam kapal feri menjadi semakin tidak nyaman.

Beberapa penumpang yang merasa khawatir dan tidak sabar mulai mencari solusi darurat. Mereka mencoba untuk mendekati petugas di kapal untuk mencari tahu kapan mereka bisa berlabuh. Sementara itu, beberapa penumpang yang lebih santai memilih untuk tetap bersabar dan berharap situasi akan membaik.

Kepastian Tiba di Bali di Tengah Malam

Saat kapal feri yang saya tumpangi akhirnya bergerak menuju Bali, rasa lega dan kebahagiaan mengisi hati saya. Meskipun kami tiba di Padang Bai tengah malam, saya merasa bersyukur bahwa perjalanan panjang ini akhirnya mendekati akhir.

Saya segera menghubungi teman saya yang sudah menunggu di Bali dan memberi tahu mereka bahwa saya akan segera tiba. Mereka juga merasa lega mendengar kabar baik tersebut.

Pelajaran dari Petualangan yang Tak Terduga

Meskipun petualangan ini tidak sesuai dengan rencana awal saya, saya mengambil banyak pelajaran darinya. Saya belajar untuk tetap tenang dan sabar dalam menghadapi situasi yang tidak terduga. Saya juga belajar untuk beradaptasi dengan perubahan dan mencari solusi terbaik dalam situasi sulit.

BACA JUGA :  Solo Riding Ke Candi Cetho! Pemandangan Di Jalan Indah Banget

Terlebih lagi, petualangan ini mengingatkan saya akan pentingnya bersyukur atas hal-hal kecil dalam hidup. Meskipun perjalanan ini mungkin tidak sesuai dengan rencana, saya akhirnya tiba dengan selamat di tujuan, dan itu adalah hal yang paling penting.

Kesimpulan: Petualangan yang Penuh Cerita

Meskipun perjalanan dari Lembar, Lombok, ke Padang Bai, Bali, berakhir dengan lebih dari yang saya harapkan, itu adalah petualangan yang penuh dengan cerita dan pengalaman berharga. Saya belajar banyak hal tentang diri saya sendiri dan tentang bagaimana menghadapi situasi yang tidak terduga.

Ketika merencanakan perjalanan berikutnya, saya akan tetap bersemangat untuk menjelajahi dunia meskipun saya tahu bahwa tidak semua akan berjalan sesuai rencana. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi selama perjalanan, dan itulah yang membuatnya begitu menarik. Jadi, jangan takut untuk menjalani petualangan, meskipun itu berarti menghadapi ketidakpastian. Siapa tahu, kamu bisa mendapatkan cerita yang luar biasa seperti petualangan saya ini!


Fahmi

Fahmi adalah penulis catperku.com, Travel Blogger dari Indonesia, Travel Vlogger Indonesia juga. Dulunya mas-mas kantoran, tapi sekarang berjuang menjadi pekerja lepas demi kebebasan memilih waktu liburan. Suka liburan ke Pantai tapi jarang nyebur, hobi trekking karena demen jalan kaki. Suka traveling di Indonesia, tapi juga nggak nolak kalau ada kesempatan liburan ke luar negeri. Travel Blogger Indonesia yang bermimpi buat keliling dunia, traveling jalur darat Asia-Eropa, Naik kereta api lewat Trans-Siberia, lalu menghabiskan masa pensiun di desa kampung halamannya. Nggak banyak kan mimpi saya? Anyway, kalau tertarik membantu mewujudkan mimpi saya, bisa hubungi di [email protected] ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *